Skip to main content

Featured

Daftar Singkatan Diagnosis Penyakit

Keterangan     : Bold  : Leadterm                           [ .... ]   : Kode diagnosis source : unsplash BPH     : Benign Prostat Hyperplasia CPAP   : Continous Possitive Airways Pressure DFKA : Dermatitis Foto Kontak Alergi DKA     : Dermatitis Kontak Allergic DKI       : Dermatitis Kontak Iritant DKP     : Disproportion Kepala Panggul (Cephaly Pelvic) [O33.9] DLE      : Diskoid Lupus Erythematosus DS        : Dermatitis Seborend EFD      : Executive Function Disorder EPS      : Extrapyramidal Syndrome FTD      : Frontotemporal Dementia GAD     : General Anxiety Dissorder GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( Disorder ) [F90.0] GTCS   : Generalized Tonic Clonic Seizure HPI       : Hiperpigmentation Pasca Inflamasi IMV      : Intermittent Mandatory Ventilation LTG      : Low Tension Glaucoma [H40.1] MG       : Myasthenia Gravis [G70.0] MOP    : Metode Operasi Pria ( Sterilization ) MOW   : Metod

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Rekam Medis


Source : unsplash
Teknologi Informasi (TI) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Information Technology  (IT) merupakan istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengonsumsikan, atau menyebarkan informasi. Dalam perkembangannya, teknologi Informasi sudah mnyebar ke seluruh elemen masyarakat tanpa memandang umur, agama, suku, maupun status sosial yang ada. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya orang dari berbagai kalangan menggunakannya dimanapun ia berada. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh perseorangan maupun sebuah lembaga instansi. Karena dengan adanya teknologi informasi, dapat mengurangi beban kerja setiap pekerjanya. Segalanya akan terlihat lebih cepat, praktis, dan instan, ketika teknologi informasi masuk didalamnya. Hampir semua bidang kehidupan sudah menggunakannya untuk mempermudah kerja mereka. Tak terkecuali dibidang kesehatan. Salah satu aspek pelayanan kesehatan yang memanfaatkan teknologi informasi ialah di bidang rekam medis. Adanya pemanfaatan teknologi informasi kesehatan ini , dapat memengaruhi mutu pelayanan suatu sarana pelayanan kesehatan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit. Hal itu dapat dilihat mulai dari sistem pendaftaran, pengelolaan berkas rekam medis, pengkodean diagnosa, indexing, hingga pada tahap pelaporan.
Pada bagian pendaftaran, peran teknologi informasi dapat terlihat baik untuk pasien baru maupun pasien lama. Untuk pasien baru, formulir pendaftaran sudah terkomputerisasi sehingga petugas tinggal memasukkan data-data pasien baru ke komputer yang selanjutnya tersimpan sebagai IUP dan dicetak dalam bentuk KIB. Sedangkan untuk pasien lama, pencarian berkas rekam medis sudah terkomputerisasi juga. Petugas cukup memasukkan nama atau no rekam medis pada sistem maka identitas pasien yang dicari akan muncul. Selanjutnya petugas tinggal mengisi data-data yang belum terisi seperti tanggal pemeriksaan dan klinik yang dituju. Selain itu, juga terdapat sistem barcode yang sudah diterapkan di beberapa rumah sakit. Sistem barcode ini dapat ditemukan pada KIB yang dipegang oleh pasien. Penggunaan barcode ini dimakdukan untuk mempersingkat pencarian berkas bagi pasien lama. Ketika barcode ini di-scan oleh petugas pendaftaran, maka data-data pasien akan muncul secara otomatis sehingga tidak perlu menyita banyak waktu untuk pencarian berkas rekam medis. Pemanfaatan teknologi informasi lainnya yang terdapat pada bagian pendaftaran ialah mencetak nomor antrian berobat dan label untuk peminjaman berkas rekam medis di filing. Selain itu, untuk penomoran berkas rekam medis juga sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan petugas mencari nomor rekam medis baru yang belum terpakai dan menghindarkan pada kejadian nomor rekam medis ganda.
Pada bagian pengelolaan berkas di ruang filing, penggunaan teknologi informasi akan lebih memudahkan petugas dalam mengelola berkas. Petugas cukup meng-input data tanggal peminjaman dan pengembalian serta klinik mana yang meminjam pada komputer. Jadi, ketika ada klinik atau dokter yang ingin meminjam berkas tersebut dan berkas yang diinginkan sedang tidak berada di filing maka akan lebih mudah untuk mengetahui letak berkas tersebut berada karena pencarian berkas bisa menggunakan komputer.
Pada bagian pengkodean, petugas coding menggunakan ICD elektronik untuk mencari kode diagnosa dan kode tindakan. Penggunaan ICD elektronik ini akan mepercepat dan mempermudah petugas dalam menentukan kode yang sesuai. Petugas cukup mengetikkan leadterm pada komputer lalu mencari kode dan mengklok kode yang sesuai dengan diagnosa.  Dengan adanya ICD elektronik ini mempercepat petugas dalam menentukan kode diagnosa karena sudah tidak perlu membuka ICD volume 3 kemudian mencocokan pada volume 1.
Pada bagian indexing, penggunaan teknologi informasi membantu petugas memasukkan kode diagnosis. Ketika kode diagnosis dimasukkan, maka nama diagnosis akan muncul secara otomatis sehingga petugas tidak perlu mengetikkan nama diagnosis. Hal ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Pada bagian pelaporan, pemanfaatan teknologi informasi akan membuat kegiatan pelaporan menjadi lebih mudah dan akurat karena masing-masing datanya sudah terkumpul menjadi satu sehingga lebih mudah melihat data laporan, mengecek kesesuaian laporan yang ada pada sistem dengan yang ada di lapangan melalui kertas yag diberikan leh masing-masing klinik, dan  mengolah laporan eksternal dan internal serta meng-input laporan eksternal untuk keperluan rumah sakit, seperti untuk laporan Dinas Kesehatan, BPJS, dan Asuransi. Dengan adanya penggunaan teknologi informasi pada bagian pelaporan, akan memudahkan petugas untuk melakukan pelaporan karena tidak perlu datang langsung ke tempat pelaporan. Petugas dapat menginput data-data yang harus di laporkan ke sistem yang tersedia maka secara otomatis akan terkirim dan dapat dilihat oleh pihak yang menerima laporan.
Dengan demikian, penggunaan teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam bidang rekam medis. Dengan adanya teknologi informasi membuat beban kerja perekam medis semakin ringan. Mereka dapat lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, data-data rekam medis pasien akan lebih aman tersimpan dalam sistem informasi yang ada karena tidak semua orang memiliiki akses untuk melihatnya. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi dalam bidang rekam medis senantiasa dibutuhkan.

Sumber referensi

Comments

Popular Posts