|
Source : unsplash
|
Teknologi Informasi
(TI) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Information Technology (IT)
merupakan istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengonsumsikan, atau menyebarkan informasi. Dalam
perkembangannya, teknologi Informasi sudah mnyebar ke seluruh elemen masyarakat
tanpa memandang umur, agama, suku, maupun status sosial yang ada. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya orang dari berbagai kalangan menggunakannya
dimanapun ia berada. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi
sudah menjadi kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh perseorangan maupun sebuah lembaga
instansi. Karena dengan adanya teknologi informasi, dapat mengurangi beban
kerja setiap pekerjanya. Segalanya akan terlihat lebih cepat, praktis, dan
instan, ketika teknologi informasi masuk didalamnya. Hampir semua bidang
kehidupan sudah menggunakannya untuk mempermudah kerja mereka. Tak terkecuali dibidang
kesehatan. Salah satu aspek pelayanan kesehatan yang memanfaatkan teknologi
informasi ialah di bidang rekam medis. Adanya pemanfaatan teknologi informasi
kesehatan ini , dapat memengaruhi mutu pelayanan suatu sarana pelayanan
kesehatan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit. Hal itu dapat dilihat mulai
dari sistem pendaftaran, pengelolaan berkas rekam medis, pengkodean diagnosa,
indexing, hingga pada tahap pelaporan.
Pada bagian
pendaftaran, peran teknologi informasi dapat terlihat baik untuk pasien baru
maupun pasien lama. Untuk pasien baru, formulir pendaftaran sudah
terkomputerisasi sehingga petugas tinggal memasukkan data-data pasien baru ke
komputer yang selanjutnya tersimpan sebagai IUP dan dicetak dalam bentuk KIB. Sedangkan
untuk pasien lama, pencarian berkas rekam medis sudah terkomputerisasi juga. Petugas
cukup memasukkan nama atau no rekam medis pada sistem maka identitas pasien
yang dicari akan muncul. Selanjutnya petugas tinggal mengisi data-data yang
belum terisi seperti tanggal pemeriksaan dan klinik yang dituju. Selain itu,
juga terdapat sistem barcode yang
sudah diterapkan di beberapa rumah sakit. Sistem barcode ini dapat ditemukan
pada KIB yang dipegang oleh pasien. Penggunaan barcode ini dimakdukan untuk mempersingkat pencarian berkas bagi
pasien lama. Ketika barcode ini di-scan oleh petugas pendaftaran, maka
data-data pasien akan muncul secara otomatis sehingga tidak perlu menyita
banyak waktu untuk pencarian berkas rekam medis. Pemanfaatan teknologi
informasi lainnya yang terdapat pada bagian pendaftaran ialah mencetak nomor
antrian berobat dan label untuk peminjaman berkas rekam medis di filing. Selain
itu, untuk penomoran berkas rekam medis juga sudah terkomputerisasi sehingga
memudahkan petugas mencari nomor rekam medis baru yang belum terpakai dan
menghindarkan pada kejadian nomor rekam medis ganda.
Pada bagian
pengelolaan berkas di ruang filing, penggunaan teknologi informasi akan lebih
memudahkan petugas dalam mengelola berkas. Petugas cukup meng-input data tanggal peminjaman dan
pengembalian serta klinik mana yang meminjam pada komputer. Jadi, ketika ada
klinik atau dokter yang ingin meminjam berkas tersebut dan berkas yang
diinginkan sedang tidak berada di filing maka akan lebih mudah untuk mengetahui
letak berkas tersebut berada karena pencarian berkas bisa menggunakan komputer.
Pada bagian
pengkodean, petugas coding
menggunakan ICD elektronik untuk mencari kode diagnosa dan kode tindakan. Penggunaan
ICD elektronik ini akan mepercepat dan mempermudah petugas dalam menentukan
kode yang sesuai. Petugas cukup mengetikkan leadterm
pada komputer lalu mencari kode dan mengklok kode yang sesuai dengan diagnosa. Dengan adanya ICD elektronik ini mempercepat
petugas dalam menentukan kode diagnosa karena sudah tidak perlu membuka ICD
volume 3 kemudian mencocokan pada volume 1.
Pada bagian indexing, penggunaan teknologi informasi
membantu petugas memasukkan kode diagnosis. Ketika kode diagnosis dimasukkan,
maka nama diagnosis akan muncul secara otomatis sehingga petugas tidak perlu
mengetikkan nama diagnosis. Hal ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat
dan efisien.
Pada bagian
pelaporan, pemanfaatan teknologi informasi akan membuat kegiatan pelaporan
menjadi lebih mudah dan akurat karena masing-masing datanya sudah terkumpul
menjadi satu sehingga lebih mudah melihat data laporan, mengecek kesesuaian
laporan yang ada pada sistem dengan yang ada di lapangan melalui kertas yag
diberikan leh masing-masing klinik, dan mengolah laporan eksternal dan internal serta
meng-input laporan eksternal untuk
keperluan rumah sakit, seperti untuk laporan Dinas Kesehatan, BPJS, dan
Asuransi. Dengan adanya penggunaan teknologi informasi pada bagian pelaporan,
akan memudahkan petugas untuk melakukan pelaporan karena tidak perlu datang
langsung ke tempat pelaporan. Petugas dapat menginput data-data yang harus di
laporkan ke sistem yang tersedia maka secara otomatis akan terkirim dan dapat
dilihat oleh pihak yang menerima laporan.
Dengan demikian,
penggunaan teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam bidang
rekam medis. Dengan adanya teknologi informasi membuat beban kerja perekam
medis semakin ringan. Mereka dapat lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat
dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, data-data rekam medis pasien akan
lebih aman tersimpan dalam sistem informasi yang ada karena tidak semua orang
memiliiki akses untuk melihatnya. Oleh karena itu, perkembangan teknologi
informasi dalam bidang rekam medis senantiasa dibutuhkan.
Sumber referensi
Comments
Post a Comment