Skip to main content

Featured

Daftar Singkatan Diagnosis Penyakit

Keterangan     : Bold  : Leadterm                           [ .... ]   : Kode diagnosis source : unsplash BPH     : Benign Prostat Hyperplasia CPAP   : Continous Possitive Airways Pressure DFKA : Dermatitis Foto Kontak Alergi DKA     : Dermatitis Kontak Allergic DKI       : Dermatitis Kontak Iritant DKP     : Disproportion Kepala Panggul (Cephaly Pelvic) [O33.9] DLE      : Diskoid Lupus Erythematosus DS        : Dermatitis Seborend EFD      : Executive Function Disorder EPS      : Extrapyramidal Syndrome FTD      : Frontotemporal Dementia GAD     : General Anxiety Dissorder GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( Disorder ) [F90.0] GTCS   : Generalized Tonic Clonic Seizure HPI       : Hiperpigmentation Pasca Inflamasi IMV      : Intermittent Mandatory Ventilation LTG      : Low Tension Glaucoma [H40.1] MG       : Myasthenia Gravis [G70.0] MOP    : Metode Operasi Pria ( Sterilization ) MOW   : Metod

Cerpen

Tenses Oh Tenses

                Kala cahaya merah matahari mulai terbentang di ufuk barat, Nina gadis berusia 15 tahun masih enggan meninggalkan kursi tua yang sudah ia duduki bejam-jam lamanya. Ia masih betah dengan lamunan tugas-tugasnya yang menumpuk begitu banyaknya, sampai-sampai bingung mana yang akan dikerjakannya terlebih dahulu. Namun, ada satu tugas yang membuatnya sangat bingung untuk menyelesaikannya. Tugas itu ia dapat dari Bu Susi guru bahasa Inggris yang mengajar di kelasnya. Nina mendapat intruksi dari Bu Susi untuk menghafalkan enam belas tenses bahasa inggris  dalam tiga bentuk kalimat yaitu, kalimat positif, negatif, dan tanya serta dihafalkan selama satu minggu. Waktu yang singkat semakin membuatnya terjepit dalam suatu masalah yang sangat pelik.
source : unsplash
                Lamunan berjam-jamnya tak dapat menyelesaikan masalahnya, Nina pun memutuskan untuk masuk ke rumah dan berusaha menghilangkan sesaat tugas itu dalam pikirannya. Mulai dikerjakannya tugas-tugas lainnya yang sekiranya bisa ia kerjakan. Alhasil, mesikpun Nina sudah berusaha menghilangkan pikiran itu tetap saja terlintas dalam pikirannya dan membubarkan konsentrasi terhadap tugas yang sedang dikerjakannya. Karena konsentrasi yang terbagi dua, sempat terlintas di pikirannya untuk menyelesaikan tugas tensesnya dengan pergi ke rumah Tante Esti yang juga merupakan guru bahasa Inggris. Sejenak dia berpikir hari apa esok? Dan setelah melihat kalender jawaban menyenangkan berhasil ia dapatkan. Esok adalah hari Minggu, berarti ia dpat pergi ke rumah Tante Esti. Segera Nina dihubungi Tante Esti dan membuat janji dengannya.
                 Keesokan harinya setelah sarapan dan berkemas, gadis 15 tahun itu langsung tancap gas menuju rumah Tante Esti. Tiga puluh menit kemudian sampailah ia dirumah tantenya. Diketuknya 3 kali pintu rumah bercat hijau itu.
“Tok...tok...tok... assalamu’alaikum tante.” sapa Nina.
“Walaikumsalam Wr. Wb., eh Nina sudah datang ayo masuk.” jawab Tante Esti.
“Iya tante terimakasih.” balas Nina. Nina masuk dan duduk di sofa.
“Tante ambilkan minum dulu ya.” kata Tante Esti.
Sembari menunggu Tante Esti mengambilkan minum untuknya, Nina menyiapkan tugas yang akan ditanyakan.
Beberapa waktu kemudian Tante Esti sudah membawa dua gelas jus jeruk lengkap dengan camilannya.
“Ini jusnya diminum dulu kamu pasti sudah haus.” kata tante.
“Iya tante terimakasih, maaf merepotkan.” jawabku.
“Nggak ngrepotin kok, tante malah seneng kamu maen ke sini,” ucap tante, “gimana , ada masalah dengan tugas bahasa Inggrismu?”
“Begini tante, saya itu dapat tugas untuk menghafalkan 16 tenses dalam waktu satu minggu, tapikan tau kan kalau saya itu nggak bisaan kalau sama bahasa Inggris. Oleh karena itu, saya datang ke rumah tante suapaya tante bisa mengajari saya.” balasku.
“Tensesnya dalam kalimat apa saja? Positif, negatif, interogatif atau semuanya?” tanya tante.
“Maaf tante, mau tanya interogatif itu apa ya?” tanyaku dengan bingung.
“Interogatif itu kalimat tanya, Nin.” jawab tante.
“Owalah kalimat tanya ternyata,” kataku, “semuanya tante yang disuruh menghafalkan.”
“O ya, sebentar tante ambilkan medianya dulu.” katanya.
Setelah Tante Esti mengambil beberapa lembar kertas dan alat tulis. Mulai ditulisnya beberapa kalimat dan menjelaskannya kepada Nina. Awalnya Nina tidak mengetahui apa maksud dari tulisan tantenya. Namun, setelah dijelaskan ia akhirnya mengetahui itu. Tulisan itu adalah beberapa kalimat yang termasuk dalam 16 tenses dalam ditulis dalam 3 bentuk, yaitu : positif, negatif, dan interogatif. Tante mulai menjelaskan, bahwa tenses itu bisa dibagi menjadi dua golongan yaitu waktu, yaitu : present, past, future, dan past perfect; dan yang kedua adalah time signal, yaitu : simple, continous, perfect, dan perfect continous.
Selanjutnya, Nina dicontohkan satu kalimat yang dibuat pattern (rumus), dan untuk seterusnya beliau menyuruhku untuk membuat pattern dari kalimat-kalimat tersebut. Kemudian setelah Nina mengetahui 16 tenses beserta patternnya, Tante Esti membuat tabel perkalian.
“Nah, sekarang kamu sudah tahu 16 tenses dalam 3 bentuk kalimat beserta patternnya,” kata tante, langkah selanjutnya mari kita buat tabel perkalian untuk memudahkan kita menghafalkan 16 tenses tersebut.”
“Tante, jadi tadi yang barusan kita pelajari ternyata 16 tenses?” tanyaku dengan bingung, “ternyata nggak susah ya tante belajar tenses itu.”

“Betul itu, nah ini dia tabel perkaliannya.” kata tante.

“Cara memakainya persis sama tabel perkalian di matematika yang pernah kamu pelajari sewaktu SD. Misalnya simple dikalikan sama present, sehingga tensesnya menjadi simple present tense, lalu kata kerja yang digunakan adalah verb satu sehingga patternnya adalah S+Verb 1+O.” jelas tante.
                “O gitu, semakin mudah aja ya tante.” kataku.
“O ya jelas, lebih mudah lagi kalau dihafalkan dengan lagu.” katanya, “kamu tau lagunya gaby yang judulnya tinggal kenangan?” tanyanya.
“Iya, saya tau.” jawabku.
“Ehm... kalau sudah tahu sekarang kita ganti liriknya menggunakan kalimat yang bertenses. Ini dia kalimatnya.”



 “Ayo kita coba nyanyikan bersama, Nin.” ajak tante.
“Yuk.” kataku singkat.

                Mulailah mereka berdua bernyanyi.
                Nyanyian itu merupakan langkah terakhir yang diajarkan Tante Esti kepada Nina dalam mempelajari 16 tenses. Nina pun sangat berterimakasih kepada beliau, karena telah mengajarkan pelajaran yang sangat berarti dalam hidupnya. Tante Esti juga berpesan kepada Nina agar ia terus mempratikkan yang telah dipelajarinya, sehingga ia tidak akan lupa dan akan semakin mahir dengan tenses.
                Sepulang dari rumah Tante Esti, Nina terus mempelajari ulang dan mempraktikkan yang telah diajarkannya. Hingga deadline menghafalkan tenses pun tiba. Di hadapan Bu Susi, dia dengan lancar menyampaikan hasil hafalannya. Nina juga sebagai penghafal pertama yag lancar menghafalkan 16 tenses dalam satu minggu, sehingga ia mendapat nilai terbaik dari Bu Susi. Ia juga mengajarkan ilmu itu terhadap teman-teman lainnya yang belum mahir menghafal. Nina sangat berteimakasih kepada Tante Esti, berkatnya ia dapat meraih nilai terbaik serta dapat berbagi ilmu dengan teman-temannya.

Comments

Popular Posts