Skip to main content

Featured

Daftar Singkatan Diagnosis Penyakit

Keterangan     : Bold  : Leadterm                           [ .... ]   : Kode diagnosis source : unsplash BPH     : Benign Prostat Hyperplasia CPAP   : Continous Possitive Airways Pressure DFKA : Dermatitis Foto Kontak Alergi DKA     : Dermatitis Kontak Allergic DKI       : Dermatitis Kontak Iritant DKP     : Disproportion Kepala Panggul (Cephaly Pelvic) [O33.9] DLE      : Diskoid Lupus Erythematosus DS        : Dermatitis Seborend EFD      : Executive Function Disorder EPS      : Extrapyramidal Syndrome FTD      : Frontotemporal Dementia GAD     : General Anxiety Dissorder GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( Disorder ) [F90.0] GTCS   : Generalized Tonic Clonic Seizure HPI       : Hiperpigmentation Pasca Inflamasi IMV      : Intermittent Mandatory Ventilation LTG      : Low Tension Glaucoma [H40.1] MG       : Myasthenia Gravis [G70.0] MOP    : Metode Operasi Pria ( Sterilization ) MOW   : Metod

Sejarah 7 Kampung di Jogja

source : unsplash

Terban
 Dinamakan kampung terban karena pada zaman dahulu tanah tersebut merupakan tanah perbukitan. Karena terjadi gempa bumi, maka tanha perbukitan turun kebawah. Tanah perbukitan yang turun ke bawah itu menjadi suatu kampung tiban, karena keberadaan kampung tersebut sangat mendadak. Dari kata tiban tersebut kemudian berubah menjadi terban.

 Kotabaru
Berdirinya Kotabaru merupakan konsekuensi dari pertumbuhan jumlah warga Belanda di Yogyakarta yang disebabkan berkembangny industri gula dan perkebunan lain, serta banyaknya kaum profesional dibidang pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. Kotabaru dulu dikenal dengan nama nieuwe wijik yang berlokasi di sebelah timur sungai Code. Residen Canne mengajukan permohonan kepada Sri Sultan agar diberi perluasan lahan untuk orang-orang Eropa. Permohonan tersebut dikabulkan. Pengaturan pembuatan hunian baru diatur dalam Rijksblaad van Sultanaat Djogjakarta no. Pembuatan  12 tahun 1917. Pembuatan bangunan, jalan, taman, dan dan perawatan diatur oleh Kasultanan, dan untukpenggunaan tanah oleh Commissie Van Sultanaat Werken, dan diketuai oleh Ir. L. VR. Bijleveld. Proyek kawasan kotabaru  mulai dikerjakan tahin 1917 dan selesai tahun 1920. Ciri-ciri bangunan: bangunannya tinggi, besar,halamn luas, jendela dan pintu besar, langit- langit tinggi, ada hiasan kaca timah dan teras terbuka. Kawasan kotabaru memiliki fasilitas keagamaan(gereja), kesehatan(Zendings Ziekenhuis “Petronella”), olahraga(stadion bijiveld), sarana pendidikan ELS, Noormaalschool, Christelijikn MULO,  AMS, drainage (untuk pembuangan limbah rumah tangga maupun air hujan)
Bumijo
Bumijo adalah abdi dalem yang mengurusi soal tanah (juru sabin), juru bendung, juru tanam, tukang tanam pohon, tukang menghias dengan tanaman. Arti bumijo adalah bumi sing rejo. Dinamakan bumijo karena dahulu mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tanah dan tanaman agar rejo(makmur). Berdasarkan arsip-arsip sebelum perjanjian giyanti disebutkan, bahwa abdi dalem nayaka bumi adalah Kyai tumenggung dan Nayaka Bumija. Kyai tumenggung Natayuda tugasnya ahli dalm hal pertanian, memikirkan seluruh penghasilan kerajaan dapat melimpah, serta memikirkan pengairan, tata letak sawah dan memeriksa cara bercocok tanam.
Suronatan
Para abdi dalem yang bertugas sebagai ulama keraton, tempat tinggalnya dinamakan suronatan. Menurut arsip-arsip sebelum perjanjian giyanti naskah no.1 tentang prajurit disebutkan bahwa sultan agung juga telah menata abdi dalem suronata yang tugasnya menyiapkan sujuda(sajadah), tesbeh(tasbih), pasalatan(tempat untuk salat). Surontan menjadin tempat tinggal abdi dalem suronatan atau abdi dalem pamethakan. Kelompoik abdi dalem yang bertugas dibidang keagamaan. Abdi dalem prajurit suronata tyersebut dahulu erupakan abdi dalem prajurit pengrembe.
Bugisan
Nama kampung “Bugisan” berasal dari kata bugis dan akhiran ‘an’ yaitu nama kesatuan prajurit di Kasultanan Yogyakarta. Di kasultanan yogyakarta nama bugis adalah sebutan untuk abdi dalem yang tergabung dalam prajurit bugis. Akhiran an menujukkan tempat tinggal prajurit bugis. Keberadaan prajurit bugis awalnya adalah kiriman dari Pura Mangkunegaran Surakarta untuk mengawal Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (putra kedua  Sultan Hamengku Buwono 1), yang dicari dan dikembalikan kepada kedua orang tuanya. Dikembalikannya GKR Bendoro tidak membuat Sultan Hamengku Buwono 1 murka, melainkan diterima dengan arif dan bijaksana. Prajurit Bugis  juga diterima dengan baik, bahkan mendapat rasa simpati yang besar. Sehingga membuat hati para Prajurit Bugis tersentuh dan tidak ingin kembali ke kadipaten Mangkunegaran. Orang-orang Bali dan Bugis Makasar) yang sudah berganbung menjadi prajurit Mangkubumen di Yogyakarta digabungkan dengan Prajurit Bugis tersebut. Lalu, dibagi menjadi 2 bregada, yaitu: Bregada Prajurit Bugis dan Bregada Prajurit Daeng yang memiliki tugas berbeda. Prajurit Bugis memiliki tanda nama yang spesifik, yaitu semuanya memakai nama depan ‘Rangsang’.
Wirobrajan
Wirobrajan berasal dari kata “Wirobrojo” yang mendapat akhiran “an”. Kata tersebut adalah nama sebuah prajurit Kerato Kasultanan Yogyakarta,yaitu Prajurit Wirobrojo. Menurut info dari beberapa sumber, wilayah Wirobrajan adalah tempat pemukiman para andi dalem Keraton Kasultanan Yogyakarta yang tergsbung dalm kesatuan Prajurit Wirobrojo.
Kauman
Kauman merupakan tempat tinggal para kaum/ulama. Di kampung Kauman terdapat Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, Dalem Pengulon, dan pagolan gamelan Sekaten. Dalem Pengulon merupakan tempat tinggal Pengageng abdi dalem Penghulu Keraton.

Comments

Popular Posts