|
source : unsplash
|
Terban
Dinamakan kampung terban karena pada zaman dahulu tanah
tersebut merupakan tanah perbukitan. Karena terjadi gempa bumi, maka tanha
perbukitan turun kebawah. Tanah perbukitan yang turun ke bawah itu menjadi
suatu kampung tiban, karena keberadaan kampung tersebut sangat mendadak. Dari
kata tiban tersebut kemudian berubah menjadi terban.
Kotabaru
Berdirinya Kotabaru merupakan konsekuensi dari
pertumbuhan jumlah warga Belanda di Yogyakarta yang disebabkan berkembangny
industri gula dan perkebunan lain, serta banyaknya kaum profesional dibidang
pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. Kotabaru dulu dikenal dengan nama
nieuwe wijik yang berlokasi di sebelah timur sungai Code. Residen Canne
mengajukan permohonan kepada Sri Sultan agar diberi perluasan lahan untuk orang-orang
Eropa. Permohonan tersebut dikabulkan. Pengaturan pembuatan hunian baru diatur
dalam Rijksblaad van Sultanaat Djogjakarta no. Pembuatan 12 tahun 1917. Pembuatan bangunan, jalan,
taman, dan dan perawatan diatur oleh Kasultanan, dan untukpenggunaan tanah oleh
Commissie Van Sultanaat Werken, dan diketuai oleh Ir. L. VR. Bijleveld. Proyek
kawasan kotabaru mulai dikerjakan tahin
1917 dan selesai tahun 1920. Ciri-ciri bangunan: bangunannya tinggi,
besar,halamn luas, jendela dan pintu besar, langit- langit tinggi, ada hiasan
kaca timah dan teras terbuka. Kawasan kotabaru memiliki fasilitas
keagamaan(gereja), kesehatan(Zendings Ziekenhuis “Petronella”),
olahraga(stadion bijiveld), sarana pendidikan ELS, Noormaalschool,
Christelijikn MULO, AMS, drainage (untuk
pembuangan limbah rumah tangga maupun air hujan)
Bumijo
Bumijo adalah abdi dalem yang mengurusi soal tanah (juru
sabin), juru bendung, juru tanam, tukang tanam pohon, tukang menghias dengan
tanaman. Arti bumijo adalah bumi sing rejo. Dinamakan bumijo karena dahulu
mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tanah dan tanaman agar rejo(makmur).
Berdasarkan arsip-arsip sebelum perjanjian giyanti disebutkan, bahwa abdi dalem
nayaka bumi adalah Kyai tumenggung dan Nayaka Bumija. Kyai tumenggung Natayuda
tugasnya ahli dalm hal pertanian, memikirkan seluruh penghasilan kerajaan dapat
melimpah, serta memikirkan pengairan, tata letak sawah dan memeriksa cara
bercocok tanam.
Suronatan
Para
abdi dalem yang bertugas sebagai ulama keraton, tempat tinggalnya dinamakan
suronatan. Menurut arsip-arsip sebelum perjanjian giyanti naskah no.1 tentang
prajurit disebutkan bahwa sultan agung juga telah menata abdi dalem suronata
yang tugasnya menyiapkan sujuda(sajadah), tesbeh(tasbih), pasalatan(tempat
untuk salat). Surontan menjadin tempat tinggal abdi dalem suronatan atau abdi
dalem pamethakan. Kelompoik abdi dalem yang bertugas dibidang keagamaan. Abdi
dalem prajurit suronata tyersebut dahulu erupakan abdi dalem prajurit
pengrembe.
Bugisan
Nama kampung “Bugisan” berasal dari kata bugis dan
akhiran ‘an’ yaitu nama kesatuan prajurit di Kasultanan Yogyakarta. Di
kasultanan yogyakarta nama bugis adalah sebutan untuk abdi dalem yang tergabung
dalam prajurit bugis. Akhiran an menujukkan tempat tinggal prajurit bugis.
Keberadaan prajurit bugis awalnya adalah kiriman dari Pura Mangkunegaran
Surakarta untuk mengawal Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (putra kedua Sultan Hamengku Buwono 1), yang dicari dan
dikembalikan kepada kedua orang tuanya. Dikembalikannya GKR Bendoro tidak
membuat Sultan Hamengku Buwono 1 murka, melainkan diterima dengan arif dan
bijaksana. Prajurit Bugis juga diterima
dengan baik, bahkan mendapat rasa simpati yang besar. Sehingga membuat hati
para Prajurit Bugis tersentuh dan tidak ingin kembali ke kadipaten Mangkunegaran.
Orang-orang Bali dan Bugis Makasar) yang sudah berganbung menjadi prajurit
Mangkubumen di Yogyakarta digabungkan dengan Prajurit Bugis tersebut. Lalu,
dibagi menjadi 2 bregada, yaitu: Bregada Prajurit Bugis dan Bregada Prajurit
Daeng yang memiliki tugas berbeda. Prajurit Bugis memiliki tanda nama yang
spesifik, yaitu semuanya memakai nama depan ‘Rangsang’.
Wirobrajan
Wirobrajan berasal dari kata “Wirobrojo” yang mendapat
akhiran “an”. Kata tersebut adalah nama sebuah prajurit Kerato Kasultanan
Yogyakarta,yaitu Prajurit Wirobrojo. Menurut info dari beberapa sumber, wilayah
Wirobrajan adalah tempat pemukiman para andi dalem Keraton Kasultanan
Yogyakarta yang tergsbung dalm kesatuan Prajurit Wirobrojo.
Kauman
Kauman merupakan tempat tinggal para kaum/ulama. Di
kampung Kauman terdapat Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, Dalem Pengulon, dan
pagolan gamelan Sekaten. Dalem Pengulon merupakan tempat tinggal Pengageng abdi
dalem Penghulu Keraton.
Comments
Post a Comment